MEDIAKAMPUS.INFO – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menegaskan pentingnya peran organisasi kemahasiswaan dalam mendukung pembangunan bangsa. Pesan ini disampaikan dalam pidato penutupnya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Bali, Sabtu (18/1).
Wamen Fauzan menekankan bahwa organisasi kemahasiswaan memegang peran strategis dalam membentuk karakter dan mencetak generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan masa depan. “Mahasiswa, sebagai agen perubahan, harus menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan nasional di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga ekonomi,” ujar Wamen Fauzan.
Ia juga mengapresiasi kontribusi organisasi seperti IMM yang telah menjadi wadah penting bagi pengembangan kapasitas mahasiswa. “IMM memiliki potensi besar sebagai jembatan antara generasi muda dengan program-program pembangunan nasional. Melalui organisasi ini, mahasiswa dapat mengasah jiwa kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membangun negeri,” lanjutnya.
Sejarah dan Peran Strategis Organisasi Mahasiswa
Wamen Fauzan menyoroti fakta sejarah yang menunjukkan bahwa banyak pemimpin bangsa berasal dari latar belakang organisasi. Menurutnya, pengalaman berorganisasi adalah bekal berharga yang membantu mahasiswa memahami dinamika kepemimpinan dan tanggung jawab sosial. “Berorganisasi bukan sekadar aktivitas tambahan, melainkan fondasi utama bagi pembentukan karakter pemimpin masa depan,” tegasnya.
Enam Gerakan Strategis IMM untuk Bangsa
Dalam Rakornas IMM, enam program strategis nasional ditetapkan sebagai prioritas gerakan. Gerakan tersebut mencakup:
- Gerakan Nasional 2 Juta Pohon
- Gerakan Nasional 1.000 Desa Binaan Tematik
- Gerakan Nasional 500 TPQ
- Gerakan Nasional Penguatan Kesehatan Mental
- Gerakan Nasional Pemuda Pelopor Pangan
- Gerakan Riset Nasional
Wamen Fauzan mengapresiasi manifesto Rakornas IMM yang memuat program-program tersebut. Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional, khususnya dalam bidang ketahanan pangan, pemberdayaan desa, penguatan kualitas sumber daya manusia, dan inisiatif ekonomi hijau.
“Deklarasi ini mencerminkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial di Indonesia. Saya yakin langkah ini akan menjadi kontribusi signifikan dalam memperkuat ketahanan nasional,” ujar Wamen Fauzan.
Manifesto Rakornas: Respons atas Tantangan Bangsa
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IMM, Riyan Betra Delza, menyampaikan bahwa manifesto Rakornas IMM di Bali merupakan hasil diskusi dan sidang pleno yang melibatkan pengurus pusat dan seluruh perwakilan daerah IMM se-Indonesia. Manifesto ini menjadi jawaban atas berbagai persoalan sosial yang berkembang di masyarakat.
“Enam gerakan strategis ini adalah respons IMM terhadap tantangan bangsa, sekaligus komitmen nyata kami untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” ujar Riyan.
Dengan hadirnya program-program strategis ini, IMM menegaskan peran vital organisasi kemahasiswaan sebagai motor penggerak perubahan dan pembangunan di tengah masyarakat. Rakornas IMM di Bali menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia siap menjadi garda depan pembangunan nasional.(ask/kemendiktisaintek)