MEDIAKAMPUS.INFO – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menghadiri Pameran Hasil Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRIMA) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Timur dan Barat kampus tersebut pada Senin (16/12). Dalam forum itu, Stella mengungkapkan sejumlah strategi untuk menciptakan budaya ilmiah yang unggul di Indonesia.
Stella menegaskan bahwa budaya ilmiah tidak bisa muncul begitu saja, tetapi harus dibangun melalui kerja sama berbagai pihak. “Kompetisi dan kolaborasi adalah elemen kunci. Tanpa dua hal ini, budaya ilmiah yang unggul sulit untuk diwujudkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa menciptakan kompetisi dan kolaborasi dapat dilakukan melalui pemberian insentif, baik finansial maupun nonfinansial. Untuk insentif finansial, Stella mencontohkan pemberian dana langsung kepada peneliti utama (principal investigator). “Sebagai gambaran, di Tiongkok, insentif yang diberikan mencapai 15-20 persen dari total anggaran penelitian. Insentif semacam ini sangat diperlukan untuk mendukung penelitian yang kompetitif,” katanya.
Selain insentif finansial, Stella juga menekankan pentingnya insentif nonfinansial. Ia menyebutkan bahwa penyederhanaan administrasi adalah langkah vital untuk mendukung para peneliti. “Administrasi harus mempermudah peneliti, bukan menjadi hambatan. Para peneliti memahami penelitian mereka lebih baik daripada siapa pun, jadi mereka harus difokuskan pada riset, bukan prosedur administratif yang rumit,” jelasnya.
Stella menambahkan bahwa insentif nonfinansial juga dapat berupa dukungan dari universitas dalam mengemas hasil riset agar lebih bermanfaat dan mudah diakses. Selain itu, ia menyarankan penerapan sistem penilaian proposal penelitian yang kredibel dan transparan melalui metode double-blind review, di mana identitas penulis dan peninjau saling dirahasiakan.
Menurut Stella, keberhasilan strategi ini membutuhkan kerja sama lintas instansi. Kementerian, universitas, dan lembaga pemerintah lainnya harus bekerja bersama untuk menciptakan ekosistem penelitian yang kuat. “Kolaborasi antarinstansi sangat penting, baik dalam membuat kebijakan terkait insentif finansial maupun menyusun sistem review yang transparan. Universitas juga dapat membantu dengan menyederhanakan proses administrasi dan mendukung pengemasan hasil penelitian,” ungkap Stella.
Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem penelitian yang unggul. “Penelitian yang berkualitas tinggi adalah aset negara. Hubungan erat antara perguruan tinggi dan pemerintah akan mendorong kemajuan sains dan teknologi, yang pada akhirnya akan memperkuat ekonomi negara. Tanpa budaya ilmiah yang kokoh, ekonomi yang unggul juga tidak bisa dicapai,” tutup Stella.