MEDIAKAMPUS.INFO – Sebagai salah satu lembaga riset, LIPI memberikan solusi terhadap situasi yang tengah dihadapi pada masa pandemi Covid-19 dan ini membutuhkan waktu yang panjang. Saat ini vaksin belum ditemukan dan apabila sudah ada pun akan membutuhkan proses untuk melakukan vaksinasi masal. “Kita menerima realita bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan SARS-CoV2 sampai vaksin ditemukan dan imunisasi masal dilakukan” ungkap Kepala LIPI Laksana Tri Handoko pada awal acara.
Handoko mengungkapkan, langkah LIPI dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 adalah dengan melakukan riset pada sepuluh kluster penelitian. “Di antaranya melakukan skrining di simpul mobilitas publik dan diagnosa uji PCR (Polymerase Chain Reaction) di lokasi kerumunan permanen secara masal untuk mendapat data yang masif dan terukur,” paparnya dalam webinar Tech Talks yang berlangsung Selasa (19/5) melalui media zoom webinar dan kanal youtube LIPI.
Kepala LIPI juga menyampaikan bahwa LIPI membuka kesempatan kepada stakeholder tentang peluang kerjasama. “Selain itu, LIPI juga mengajak stakeholder untuk memanfaatkan fasilitas serta SDM yang ada di LIPI, khususnya dalam hal fasilitas riset terkait masa pandemi covid-19,” ulasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yan Rianto selaku Kepala Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Iptek (PPII) LIPI membahas “Fasilitasi Alih Teknologi di LIPI untuk Mendukung Pertumbuhan Industri”. Yan memaparkan profil, tugas dan fungsi, layanan serta fasilitas yang ada di PPII LIPI sekaligus peluang dan beragam skema kerja sama yang bisa dilaksanakan dengan PPII.
Kebutuhan akan dukungan teknologi dan finansial serta SDM disampaikan oleh nara sumber lainnya yaitu Suyoto Rais sebagai Ketua Umum Indonesia-Japan Business Network (IJBNet). Suyoyo menjelaskan adanya peluang bisnis produk Indonesia untuk diekspor ke Jepang. “Jepang sebagai negara pengimpor bahan makanan terbesar di dunia dengan tingkat swasembada rendah, sehingga menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia,” ujarnya. Suyoto menambahkan, seputar pengalaman dan potensi sumber daya di Indonesia untuk dapat dimanfaatkan pada peluang pasar di Jepang. “Produk potensial Indonesia untuk ekspor Jepang perlu dukungan teknologi, finansial & SDM” tuturnya.
Dalam webinar bertema “Teknologi dan Inovasi Indonesia dalam menghadapi Covid 19” ini pun menghadirkan Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan RI yang membahas tentang insentif fiskal untuk investasi di bidang R&D. Menurutnya, hal ini mendorong stakeholder baik industri ataupun investor untuk berkolaborasi melakukan kerja sama dalam melakukan inovasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Ini menjadi angin segar dengan salah satu insentif yang dirancang dan dibutuhkan adalah insentif untuk pendidikan vokasi dan litbang,” jelasnya. “Kehadiran insentif ini diharapkan mampu menarik minat investasi di bidang R&D dan mendorong peningkatan kualitas SDM dan daya saing Indonesia,” pungkasnya. (dk/ ed:drs)
Beralih ke Jefri Rudyanto Sirait yang menjabat sebagai Direktur PT Astra Mitra Ventura menyuguhkan materi yang menarik yaitu “Science2Market”. Pada kondisi pandemi masyarakat harus well update dengan situasi dan pimpinan harus tegas dalam menentukan skenario terbaik untuk terus berinovasi dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Webinar ini dipandu oleh Dwi Irmawati Gultom selaku Pranata Humas Madya LIPI dan menginformasikan jumlah peserta yang mendaftarkan diri dan mengikuti webinar ini sebanyak 1218 orang, baik melalui zoom maupun live streaming Youtube. Selama acara berlangsung peserta sangat antusias dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan komentar yang berasal dari berbagai profesi dan instansi. Harapannya webinar ini dapat bermanfaat dan hasil-hasil penelitian LIPI dapat dimanfaatkan oleh industri terutama untuk meningkatkan daya saing baik tingkat nasional maupun internasional dengan membuka peluang kerjasama seluas-luasnya. (dk/thp/ed.yt/ask)