MEDIAKAMPUS.INFO (20/07/2022) – Guna merealisasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Tim PKM Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unisba melakukan PKM bertajuk “Pengembangan Kewirusahaan Ibu-Ibu Kelompok Wanita Tani Luhur Lestari” yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Rt 01 Rw 02 Kampung Cipicung Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3/2022), serta diikuti 44 orang peserta.
PKM yang didanai oleh oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba ini diketuai Puti Renosori, Ir., M.T., beranggotakan Dr. Endang Prasetyaningsih Ir., MT., Selamat Drs MT., dan Ahmad Arief N.,ST. MT., serta dibantu empat orang mahasiswa.
Ketua tim PKM mengatakan, kegiatan ini dilatar belakangi karena adanya kegiatan bank sampah di RT 01 Kampung Cipicung Baleendah yang telah mengatasi masalah sampah anorganik, akan tetapi penanganan sampah organik belum optimal. Permasalahan lainnya adalah keinginan yang besar dari ibu-ibu rumah tangga di RT 01 yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Luhur lestari untuk berwirausaha meningkatkan ekonomi keluarga. “Hal ini terutama karena banyak keluarga terdampak secara ekonomi akibat pandemi,” katanya.
Puti menjelaskan, untuk mengurangi sampah organic dilakukan dengan metoda Organik Tower Garden (OTG). Metoda OTG merupakan hasil inovasi Pemkot Bandung dalam pengelolaan sampah, agar masyarakat bisa mengelola sampah dari sumbernya dengan mudah/praktis. Sampah organik terutama sisa memasak langsung dimasukkan ke lubang/paralon di tengah OTG. “Dengan metoda ini dapat dilakukan pengomposan sampah sekaligus menanam sayur. Sayuran hasil urban farming bisa digunakan untuk keperluan dapur dan dijual,” ujarnya.
Puti melanjutkan, wirausaha kedua adalah meningkatkan usaha kuliler yang telah ada dengan mengolah makanan berbahan baku singkong. Dipilihnya singkong sebagai bahan dasar produksi kuliner, karena pertanian di Baleendah menghasilkan singkong yang melimpah. Saat ini Singkong sebagian besar di jual mentah dengan harga yang relatif murah ke pengepul.
“Maka tujuan utama Program Pengembangan kewirausahaan (PPK) di KWT Luhur Lestari adalah pemanfaatan potensi sumberdaya yang ada menjadi aktifitas produktif yang bernilai tambah pada perekonomiaan keluarga,” katanya.
Menurutnya, kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan antara lain pengadaan peralatan yang dibutuhkan; pelatihan untuk memotivasi usaha,pelatihan administrasi keuangan sederhana, pelatihan pemasaran dan pemasaran online; pelatihan menanam sayur dengan metoda OTG; peningkatan ketrampilan mengolah produk berbahan dasar singkong; pendampingan kegiatan usaha; serta evaluasi.
Puti menambahkan, materi Pelatihan yang diberikan meliputi kewirausahaan dan produksi, manajemen keuangan sederhana, serta manajemen pemasaran. Pada kesempatan ini para peserta melakukan praktek langsung dengan membuat kemasan makanan dan mengolah hasil kebun dan hasil produksi UKM, agar peserta dapat lebih paham dan ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan.
Pada pelatihan ini juga dilakukan serah terima barang seperti spinner, OTG dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh KWT Luhur Lestari. Evaluasi hasil pelatihan dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan pemahaman peserta meningkat
Puti mengatakan, manfaat yang dirasakan dengan mengolah hasil kebun produksi lokal adalah makanan menjadi lebih enak, menarik dan murah. “Sebagai contoh ibu-ibu secara gotong royong menyediakan konsumsi bagi anak pondok pesantren yang membantu kegiatan bank sampah, Hal itu menambah semangat anak-anak pondok pesantren dan kegiatan bank sampah terus berkelanjutan,” katanya.
Disamping itu menurutnya, manfaat yang dirasakan ibu-ibu pengomposan sampah sekaligus ,menanam sayuran menggunakan metoda OTG adalah proses pengolahannya yang praktis, dapat menanam sayuran di lahan yang sempit juga menghasilkan sayuran sehat, untuk kebutuhan warga ,dapat menghasilkan pupuk cair dan pupuk kering, yang dapat menyuburkan tanaman. Manfaat lainnya sampah organic menjadi berkurang, sehingga bau busuk akibat sampah organic yg membusuk juga ber dikurangi, serta lingkungan menjadi lebih indah dan bersih.
“Anggota divisi usaha mengembangkan kulinernya dengan mengolah bahan baku hasil pertanian dan peternakan Baleendah Saat ini beberapa anggota KWT telah mendapat perizinan berusaha dan mempunyai Nomor induk berusaha yang ditandatangani Mentri Investasi,” katanya.
Harapannya, melalui Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) ini dapat meningkatkan pengelolaan sampah, meningkatkan motivasi dan kreativitas ibu-ibu KWT luhur Lestar, meningkatkan diversifikasi pangan, serta meningkatkan perekonomi keluarga.(ask/png)