MEDIAKAMPUS.INFO – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, memaparkan arah kebijakan baru untuk mendukung pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dalam Taklimat Media 2025 yang diadakan di Jakarta. Acara ini menjadi momentum awal tahun untuk menyampaikan visi strategis Kemdiktisaintek dalam mendukung Asta Cita—delapan misi prioritas nasional, 17 program prioritas, serta menghadapi tantangan pembangunan bangsa.
Menteri Satryo menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi agen pembangunan ekonomi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Kami berkomitmen menjadikan pendidikan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan nasional. Dengan dukungan sains dan teknologi, kita ingin menciptakan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di masa depan,” ujar Menteri Satryo.
Peran Kemdiktisaintek dalam Asta Cita dan Program Prioritas Nasional
Dalam paparannya, Satryo menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek berperan aktif dalam tiga dari delapan misi Asta Cita. Fokusnya meliputi:
- Memantapkan sistem pertahanan dan kemandirian bangsa.
- Pembangunan sumber daya manusia unggul melalui pendidikan, sains, dan teknologi.
- Hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam.
Lebih lanjut, Kemdiktisaintek juga terlibat dalam 17 program prioritas nasional, seperti mencapai swasembada pangan, energi, dan air; digitalisasi pendidikan; serta pelestarian lingkungan. Satryo juga menyoroti pentingnya pelibatan perguruan tinggi dalam menciptakan sekolah-sekolah unggul dan meningkatkan produktivitas lahan melalui riset berbasis sains dan teknologi.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan sektor pertanian, pendidikan, dan teknologi dapat berjalan selaras dengan semangat keberlanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Satryo.
Penguatan Ekosistem Sains dan Teknologi
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menyoroti perlunya membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sains dan teknologi. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan banyak ilmuwan unggul di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah.
“Kita memiliki para pakar hebat di berbagai bidang, namun tantangannya adalah bagaimana menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung pengembangan potensi mereka. Kami ingin membangun ekosistem pendidikan tinggi yang mampu memfasilitasi kemajuan individu di berbagai pelosok negeri,” jelas Stella.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Fauzan menambahkan bahwa setiap kebijakan Kemdiktisaintek dirancang dengan mempertimbangkan keberlanjutan. “Struktur kementerian, sumber daya, hingga staf perlu diselaraskan agar program-program yang mendukung Asta Cita Presiden dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Kolaborasi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Acara Taklimat Media 2025 ini juga menjadi forum interaktif antara jajaran Kemdiktisaintek dengan media yang tergabung dalam Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik). Dengan paradigma transformasional dan sinergi yang kuat, Kemdiktisaintek optimis dapat memperkuat peran pendidikan tinggi, sains, dan teknologi sebagai pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.(fortadik/ask/kemendiktisaintek)