MEDIAKAMPUS.INFO – Program Kampus Mengajar Angkatan 8 akan segera memasuki masa akhir pengabdiannya di sekolah-sekolah penugasan pada 27 Desember 2024. Untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa peserta dan pihak-pihak yang mendukung program ini, diadakan acara bertajuk Kilas Balik Program Kampus Mengajar Angkatan 8. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom pada Rabu, 18 Desember 2024.
“Momen ini adalah kesempatan istimewa untuk mengenang perjalanan program ini sekaligus memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah membuktikan kemampuan luar biasa mereka. Kreativitas, inovasi, dan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dari para mahasiswa telah membawa energi positif, menginspirasi siswa, serta menjadi mitra bagi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan,” ujar Sri Suning Kusumawardani, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, dalam sambutannya.
Sri Suning juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak seperti perguruan tinggi, LLDikti, BB/BPMP, BB/BPPMPV, dinas pendidikan, serta kepala sekolah dan guru pamong yang turut mendukung suksesnya pelaksanaan program ini.
Sebagai salah satu program unggulan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa. Melalui kolaborasi dengan sekolah, mahasiswa diharapkan mampu mengasah kompetensi seperti kepemimpinan, kreativitas, inovasi, pemecahan masalah, komunikasi, dan berpikir analitis.
Sejak dimulai pada September 2024, lebih dari 11.000 mahasiswa telah diberdayakan di lebih dari 2.000 sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat SD hingga SMK.
Acara ini juga menghadirkan tiga narasumber dalam sesi mini talkshow untuk membahas manfaat, tantangan, dan keberlanjutan program. Narasumber tersebut adalah Aria Ahmad Mangunwibawa (Kepala BPMP Sumatera Selatan), Lusiana Dewi Saputri (guru pamong dari SDN 004 Sebengkok, Tarakan), dan Febriana Ida Nugraheni (mahasiswa dari Universitas Bina Sarana Informatika sekaligus Caraka dari Jawa Tengah).
Aria menjelaskan bagaimana BPMP Sumatera Selatan mengawal program ini melalui berbagai kegiatan seperti pendampingan mahasiswa, monitoring, serta pembentukan forum komunikasi bagi alumni. “Kolaborasi yang terbentuk menjadi modal berharga untuk program kami ke depan,” ungkap Aria.
Lusiana turut berbagi pengalaman positif dari sekolahnya, menyebut bahwa mahasiswa membawa pendekatan pembelajaran yang inovatif dan interaktif, membantu guru dalam literasi digital serta penggunaan media pembelajaran.
Febriana, sebagai peserta program, membagikan tantangan seperti adaptasi dengan lingkungan baru, manajemen waktu, dan penyampaian materi secara efektif. Meski demikian, ia merasa program ini membantunya mengembangkan berbagai kemampuan seperti kepemimpinan, komunikasi, dan membangun relasi.
Di penghujung acara, Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Aldila Putri, menyampaikan pesan penutup yang penuh semangat. Ia menegaskan bahwa empat bulan pengabdian ini adalah perjalanan berharga yang penuh tantangan namun sarat makna.
“Kalian telah menorehkan jejak yang akan terus dikenang. Kami percaya bahwa ilmu yang telah kalian tanamkan akan tumbuh subur di benak adik-adik di sekolah penugasan,” tutup Asri dengan penuh haru.(ask/dikti.kemdikbud.go.id)