MEDIAKAMPUS.INFO: Eco-enzyme merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah organik seperti limbah sayuran menjadi produk dengan nilai guna tambahan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu bahan yang dapat digunakan yaitu limbah sayuran yang tidak dapat dikonsumsi ataupun dijual kembali. Hal ini dapat menjadi solusi bagi petani sayuran, salah satunya petani di Desa Ciburial Kabupaten Bandung.
Menyikapi hal tersebut, Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA Unisba) bekerja sama dengan Kelompok Tani “Berkah Tani Makmur” Desa Ciburial Kabupaten Bandung menggelar kegiatan bertajuk “Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Limbah Organik Menjadi Eco-Enzyme”, Jumat, (18/03).
Kegiatan terselenggara sebagai bagian Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Bandung. Melalui skema hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Mitra (P3UM) ini diikuti sebanyak 25 orang peserta yang merupakan anggota Kelompok Tani “Berkah Tani Makmur” RW 10 Desa Ciburial yang diketuai Asep Kusnandar.
Kegiatan ini terdiri atas dua sesi, yakni pemberian materi mengenai eco-enzyme, serta praktik pembuatan eco-enzyme yang bersumber dari limbah organik, seperti kulit jeruk, kulit semangka, terung ungu, kulit kentang, dan batang brokoli.
Ketua PKM, apt. Vinda Maharani Patricia, M. Si., mengatakan, pelatihan ini terselenggara karena permasalahan yang sering dihadapi para petani yakni beberapa bulan terakhir terutama semenjak pandemi Covid-19, penjualan hasil pertanian tidak menentu, dan sayuran yang tidak laku menjadi membusuk dan berakhir menjadi sampah.
Selain itu lanjutnya, harga pupuk kimia yang semakin meningkat membuat petani terpaksa harus menaikkan harga hasil perkebunannya.
“Sampah organik ini yang jika diolah secara tepat dapat menjadi suatu produk yang berguna dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari, salah satunya dengan mengolah menjadi produk eco-enzyme,” ujarnya.
Dijelaskannya, hasil dari produk eco-enzyme ini dapat digunakan langsung sebagai pupuk alami dan dapat diformulasikan kembali menjadi produk – produk lainnya, seperti sabun, desinfektan, hingga hand sanitizer.
Harapannya, melalui PKM ini dapat meningkatkan produktivitas warga Desa Ciburial dengan memanfaatkan limbah dari hasil pertanian yang ditanam, dapat menghasilkan suatu produk yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya oleh warga Desa Ciburial.
Di samping itu tambahnya, kegiatan PKM ini dapat berlangsung secara berkelanjutan hingga dapat dikomersialisasikan menjadi salah satu produk unggulan dari Desa Ciburial.(ask/png)