MEDIAKAMPUS.INFO – Seorang akademisi tidak hanya dituntut untuk melakukan penelitian tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dr. rer.nat. Yudha Prawira Budiman, S.Si., M.Sc., dosen sekaligus peneliti di Laboratorium Kimia Anorganik, Departemen Kimia Universitas Padjadjaran, berhasil mencatatkan kontribusi tersebut melalui publikasi di Chemical Reviews, salah satu jurnal kimia paling bergengsi di dunia.
Artikel yang berjudul “Applications of Transition Metal-Catalyzed ortho-Fluorine-Directed C–H Functionalization of (Poly)fluoroarenes in Organic Synthesis” ini diterbitkan pada 2 April 2024. Dr. Yudha menjadi penulis utama dalam artikel tersebut, bersama sejumlah peneliti terkemuka lainnya.
Dalam artikelnya, Yudha menjelaskan pentingnya efisiensi dalam fungsionalisasi fluorine, mengingat sekitar 20 persen obat-obatan yang beredar di pasaran, termasuk sepertiga dari obat-obatan top dunia, mengandung fluorine. Proses pengolahan senyawa fluorine selama ini dianggap boros sumber daya dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar.
“Jika kita bisa melakukan fungsionalisasi langsung pada senyawa fluorine dan mengonversinya menjadi beragam gugus fungsi menggunakan katalis, kita akan menghemat biaya, energi, material, serta mengurangi limbah,” jelas Yudha. Ia juga berharap pendekatan ini dapat mendukung keberlanjutan di berbagai sektor industri, termasuk farmasi, kimia, dan elektronik.
Jejaring Kuat dan Kepercayaan Diri
Yudha menekankan pentingnya jejaring pendukung dalam mencapai keberhasilan. Para penulis artikel ini termasuk para ahli kimia terkemuka, salah satunya Robin Perutz, yang merupakan pakar di bidang kimia dan putra dari peraih Nobel Kimia, Max Perutz.
Proses tinjauan internal yang ketat dalam penulisan artikel ini menjadi pembuktian keahlian seorang peneliti. Menurut Yudha, kolaborasi dengan profesor-profesor ternama adalah langkah awal yang sangat penting. Ia juga menekankan pentingnya membaca literatur secara rutin untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Impian Yudha untuk menembus jurnal internasional prestisius mulai terbentuk saat menempuh studi doktoral di The Julius Maximilians University of Würzburg, Jerman. Pengalaman tersebut membawanya pada kesempatan mempublikasikan artikel di Journal of the American Chemical Society (JACS), yang dianggap sebagai jurnal terdepan di bidang riset. Namun, bagi Yudha, capaian tersebut belum cukup.
“JACS memang nomor satu di bidang riset, tetapi secara umum, Chemical Reviews adalah yang terbaik. Saat itu, saya bermimpi harus bisa tembus ke Chemical Reviews,” ujarnya.
Motivasi untuk Almamater dan Generasi Peneliti Muda
Yudha berharap pencapaiannya ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lain, khususnya di Universitas Padjadjaran. Menurutnya, publikasi ini tidak hanya membuktikan kemampuan dirinya, tetapi juga menunjukkan bahwa peneliti Unpad mampu bersaing di tingkat global.
Ia juga mengajak para mahasiswa dan peneliti muda untuk percaya diri dan bangga terhadap almamater, sebagai dorongan untuk terus berkarya setinggi-tingginya. “Hal ini menunjukkan bahwa Unpad bisa menjadi universitas terbaik dengan menghasilkan riset yang diakui dunia,” pungkasnya.(ask/unpad.ac.id)