Media Kampus
Masuk
  • Berita PT
  • Materi Kuliah & Buku
  • Tips Trik Akademis
  • Kreativitas Mahasiswa
  • Inspirasi Karir
  • Event & Kegiatan Kampus
Reading: Ancaman Keamanan Global: Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?
Share
Media KampusMedia Kampus
Font ResizerAa
  • Berita PT
  • Materi Kuliah & Buku
  • Tips Trik Akademis
  • Kreativitas Mahasiswa
  • Inspirasi Karir
  • Event & Kegiatan Kampus
Search
  • Berita PT
  • Materi Kuliah & Buku
  • Tips Trik Akademis
  • Kreativitas Mahasiswa
  • Inspirasi Karir
  • Event & Kegiatan Kampus
Have an existing account? Sign In
Follow US
Home » Blog » Ancaman Keamanan Global: Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?
Info Kampus

Ancaman Keamanan Global: Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?

Media Kampus
Last updated: Oktober 28, 2023 8:11 am
Media Kampus Published Oktober 28, 2023
Share
Ancaman Keamanan Global: Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?
SHARE

MEDIAKAMPUS.INFO – Ketika kita membahas dimensi keamanan global, satu hal yang semakin jelas adalah dampak teknologi digital pada perubahan ini. Negara-negara, termasuk Indonesia, diharapkan merespons dengan bijak. Ancaman dan tantangan yang datang bersamaan dengan perkembangan teknologi digital adalah suatu keniscayaan, dan penting bagi lembaga-lembaga keamanan dan individu untuk memikirkan model strategi keamanan yang baru.

Profesor Raden Widya Setiabudi Sumadinata mengungkapkan pandangan-pandangan pentingnya dalam orasi pengukuhan guru besarnya yang berjudul “Perluasan Dimensi Keamanan Global: Keharusan Revisi Strategi Pertahanan Negara” pada FISIP Universitas Padjadjaran, di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad Bandung, Selasa ( 24/10).

Dalam orasinya, dia memaparkan bahwa pemahaman keamanan global telah bergeser dari pandangan tradisional yang menganggap ancaman berasal dari negara lain menjadi pandangan non-tradisional yang juga mempertimbangkan ancaman dari aktor non-negara.

Dalam konteks ini, Prof. Widya merujuk pada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan studi keamanan global, sebagaimana dinyatakan oleh ahli studi keamanan, Barry Buzan. Kelima faktor ini meliputi great power politics (politik kekuatan besar), teknologi, event (peristiwa), institusionalisasi, dan perdebatan akademik.

Teknologi, terutama teknologi siber, telah menjadi elemen kunci dalam diskusi keamanan global saat ini. Serangan siber dan aksi-aksi kelompok hacker telah memengaruhi konflik politik global. Prof. Widya Sumadinata menyoroti bagaimana kelompok hacker Rusia dikaitkan dengan konflik antara Israel dan Hamas, dengan membantu Hamas memantau warga sipil dan petinggi militer Israel.

Prof. Widya juga mengutip laporan Amnesty International yang melaporkan penggunaan teknologi oleh Israel yang dikenal sebagai “Red Wolf” untuk memindai dan melacak warga Palestina yang melintasi perbatasan. Ini adalah contoh konkret tentang bagaimana teknologi siber digunakan dalam konteks konflik.

Tidak hanya serangan siber, teknologi juga membuka pintu bagi apa yang dikenal sebagai deep fake, di mana suara dan gambar dapat direkayasa sehingga tampak seperti kenyataan. Ini menciptakan potensi untuk menyebarkan berita palsu, fitnah, dan pengaruh negatif lainnya. Dalam masyarakat yang terhubung secara digital, ketidakmampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan palsu dapat mengancam demokrasi.

Di tengah perkembangan ini, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto, telah mengusulkan pembentukan “angkatan siber” di dalam TNI. Usul ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menghadapi tantangan teknologi siber yang semakin kompleks. Namun, ada pertanyaan tentang di bawah naungan mana lembaga ini akan beroperasi, apakah di bawah TNI atau institusi sipil. Juga, bagaimana hubungannya dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan lembaga serupa lainnya perlu dipertimbangkan dengan matang.

Perkembangan teknologi siber dan dampaknya pada keamanan global adalah isu yang memerlukan respons cepat dan bijak. Indonesia, sebagai salah satu negara yang terpengaruh oleh perkembangan ini, harus mempersiapkan diri dengan strategi keamanan yang sesuai. Teknologi siber tidak hanya menjadi alat yang berpotensi merusak, tetapi juga bisa digunakan sebagai alat yang mendukung keamanan. Kesadaran akan potensi ancaman, keterlibatan aktif masyarakat sipil, dan kerja sama lintas lembaga adalah kunci untuk menjaga keamanan nasional. (BSE/ask/bnn)

TAGGED:ancaman keamanan globalorasi ilmiahpengukuhan guru besar
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
By Media Kampus
Follow:
Berkeyakinan bahwa setiap tulisan memiliki kekuatan untuk berbagi pengetahuan dan mencerahkan pikiran. Mendedikasikan diri untuk merangkai kata-kata yang informatif, inspiratif, dan bermanfaat bagi pembaca. Bercita-cita untuk turut berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa melalui aksara
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FacebookLike
TwitterFollow
PinterestPin
YoutubeSubscribe

LATEST NEWS

Yuk Gabung Jadi Penulis di MediaKampus.Info

Punya ide dan cerita menarik? Salurkan bakat menulismu dan bagikan inspirasimu bersama kami! Bergabunglah menjadi penulis sekarang!

Daftar Sekarang

Prof. Anis Yohana Chaerunisaa: Kandungan Mineral Laut dalam Dapat Mencegah Stunting

admin@mediakampus admin@mediakampus Januari 11, 2025
Parafrase, Cara Mencegah Praktik Plagiarisme
Institut Tazkia, Universitas Pakuan dan STIKIP Singkawang Sepakat Mengikat Kerjasama dalam Bentuk MOU
KPU Bersama Fikom Unisba Gelar Seminar Tentang Potensi Pemilih Pemula Pemilu 2024
Peran Lingkungan dan Orang Terdekat dalam Mengatasi Gejala Mental Health
Media Kampus
  • Info Kampus
  • Opini
  • Riset & PKM
  • Info Video
  • Feature
  • Dunia Kerja
  • Profil
  • Contact

Mediakampus.info adalah wadah kreatifitas civitas akademi untuk berbagi informasi

© MediaKampus.info – . All Rights Reserved.

Follow US on Socials

  • Disclaimer
  • Ketentuan Privasi
  • Tentang Kami
Selamat Datang Kembali

Silakan Masuk Ke Akun Anda

Username or Email Address
Password

Lupa Pasword?

Belum Jadi Member? Daftar